Kita mau ngasi komen buat serial-serial yang kita tonton liburan ini. Sayang kan kalo berlalu begitu sadja setelah mantengin banyak episode.
ICHI RITTORU NO NAMIDA
Judul dorama ini sangat menipu. 1 litre of tears? Are u kidding me? Dorama ini ga menguras 1 liter air mata, tapi 2 liter! 1 liter dari dalam layar, 1 liter lagi dari depan layar.
Pertama kali ngikutin 1 Litre of Tears waktu tayang di Indosiar. Seperti dapat ditebak, tiada hari tanpa leher tercekat dan mata basah. Terus, liburan ini, kita mutusin buat nonton lagi. Ga ada kapoknya sih?! Well, sebenernya cuma iseng-iseng. Abis, ga ada kerjaan. Makanya kita nonton episode 7 doang (yang dipilih tanpa dasar apapun, untung2an aja. Kan kita ga inget cerita tiap episodenya).
Tapi...
Ternyata...
Keisengan itu berbuah petaka.
5 menit pertama, mulut udah peyot-peyot ga jelas. Abisnya… Keluarga dan temen-temen Aya itu baeeeeek banget. Aya sampe ngomong dalam hati (subbed), “Even though I’ve started my life in a wheelchair, my friends are still my friends. Friends are great. I hope that I will always be with them.”
Tapi ternyata sekolah normal emang udah bukan tempatnya Aya.
Huuuuaaaaa!!! Dasar dorama ini! Belum puas ya yang menguras air mata kita dari jaman dulu?!
Jadi, persiapan utama buat nonton dorama ini tentu saja sapu tangan (Jangan tissue! You’ll need a lot. Hutan bisa gundul). Oh ya, camkan juga line terakhir closing soundtrack-nya – OST yang sangat meremas-remas hati, btw.
:: Tsuyoku, mae e susume :: (Be strong, go forward, move ahead).
Kamu harus menguatkan hati, trus lanjut ke episode berikutnya. (Kayaknya bukan gini ya maksudnya?)
P.S. Ryo Nishikido is sooo sweet in this dorama.
PRINCESS HOURS (GOONG)
Direbutin 2 pangeran cute? What more can you expect? That’s just too much. Coba ya, bayangin kamu jadi cewek yang direbutin William sama Harry.
Apa, apa? Bayanginnya aja susah? Well, tonton serial ini.
Masih dengan rumus sukses serial Korea = cewek-cowok yang terpaksa hidup bersama + wanita aduhai pujaan si cowok + laki-laki berwajah malaikat yang jatuh cinta sama si cewek (dan, btw, bibir laki-laki ini harus menggoda – selalu merah merekah, or just sensual).
Anyway, Goong is a must-see. Salah satu K-drama yang paling banyak diomongin di forum, OST-nya catchy, and of course, u don’t wanna miss those 2 princes.
YUKAN CLUB
2 anggota KAT-TUN + 1 anggota Kanjani8. Kayaknya itu dah cukup bikin cewek-cewek mikir, “Apapun yang kamu mainkan, akan aku tonton, Sayang.”
Tapi dorama ini emang keren kok. Berkat Yukan Club, Taguchi jadi Best Supporting Actor, trus Akanishi jadi Best Leading Actor.
Kita berdua juga cenderung suka drama yang masalahnya selesai tiap episode. That way, new episodes can start with a new fresh atmosphere. Ga kayak sinetron Indonesia tu, masalah 1 aja baru selesai pas tamat. Tiap episode baru, masih nyisaaa aja tangis-tangisannya.
- - inhale, exhale - -
Ok, back to Yukan Club. Lutcu kok. Tentang persahabatan juga, tapi ga sedalem Nobuta wo Produce siy. Menurut kita, ga ada pesan yang mak nyusss, gitu. Paling-paling yang ngecap di hati cuma kredonya, “Turning impossibilities into possibilities is what Yukan Club is about.”
WITCH YOO-HEE
Yang jadi Yoo-Hee cuammmtik abis. Tapi, yang lebi indah lagi, di serial ini bertebaran cowok-cowok keren… dan mereka membuktikan kalo aktor-aktor Korea pada seriously work out. Fufufu
Begitu liat pola-pola awalnya, kita langsung tau kalo tampang2 keren seperti Kim Jeong Hoon dan Denise Oh akan tersingkir sia-sia demi Jae Hee. Pliiizz deh, siapa sih yang ngurusin casting-nya??
Agak kecewa gara2 perannya Jeong Hoon gak semanis waktu di Princess Hours. Cenderung jahat malah. Gak cocok ah. Otak kita gak bisa ngilangin image super-gentle-prince yang udah melekat di Jeong Hoon.
Kalo si Denise Oh… tipe2 bintang iklan parfum gitu deh. Baru sekali ini liat aktor Korea yang tampangnya bule banget. Apa selera orang2 Korea udah bergeser jadi yang blasteran gitu yak? Hmm, kayak orang2 Indonesia ajah.
Soal critanya, mayan deh. Masi pake pakem2 andalan K-drama juga, cuma ketambahan 1 cowok lagi sebagai distractor.
Sayang, episode terakhirnya gak menggigit sama sekali. Nothing special nor new. Mereka pake ultimate ending yang kayaknya udah ada di sejuta drama yang kita tonton sebelumnya : pelukan dan ciuman di bandara waktu salah satu dari mereka mau pergi jauh.
Petugas2 bandara gak pada bosen apa liat syuting begituan??
Nggak enaknya lagi (khusus serial yang satu ini), sepanjang serial udah 3x ajja Jae Hee gak jadi pergi (studi) ke luar negeri demi Yoo-Hee. Well, di akhirnya gak dicritain secara jelas sih dia jadi pergi atau nggak setelah cium2an itu. Nggantung banget, kan?
Kita sih suka ya liat cowok yang mau berkorban waktu atau tenaga buat ceweknya, tapi kalo mengorbankan karir… euh, you just look like a dumb!
ONE POUND GOSPEL
Shukak banged ama Kame di sini. Walopun cinta setengah mati ama Sr. Angela, tapi gak sampe bikin hati porak poranda. Karena lebih banyak ketawanya, kita gak sempat ngiri deh.
Weak point : another story that make a nun give up her celibate life. Ntah kenapa, drama-drama yang melibatkan biarawan/wati di dalamnya selalu diakhiri dengan keluarnya mereka dari biara. Mulai dari Sound of Music, Carita de Angel, Love So Divine, ampe OPG… smuanya gitu.
Gak bisa apa mereka berpegang teguh sama imannya dan gak terseret godaan duniawi? Penulis cerita macam gini lebih mengagungkan cinta manusia daripada cinta Tuhan yak.
Anehnya lagi, masa figur otoritasnya, kayak kepala biara atau pastur senior, justru mendukung mereka. That’s impossible in real life, for heaven sake! Mana mungkin orangtua akan membiarkan anak2nya melompat ke api?
It’s like they had been married to God and had been loved by The Almighty, but they just turn away to taste a lame passion.
Well, kita termasuk yang gak bisa nerima crita kayak gini sih. Jadi, romansa dramanya juga gak ngena.
FRIENDS
Ini adalah mini drama hasil kolaborasi Jepang ama Korea. Dibintangi oleh aktor & aktris terbesar dari kedua negara itu PADA JAMANNYA. Iyalah, kan udah mayan jadul nih drama.
Tapi, critanya rame kok. Kyoko Fukada & Won Bin bisa menghidupkan peran mereka sebagai pasangan yang sulit bersatu gara2 beda kewarganegaraan. Ternyata emang susah yak. Ada kendala bahasa (termasuk huruf kanji yang beda, haha), biaya hidup yang selisih jauh, trus jarak yang harus ditempuh dengan biaya transport yang mwahaal. Blom lagi sejarah yang buruk antara Jepang ama Korea.
Yang bikin kita heran, waktu mereka kirim2an e-mail, tiba2 ajja si Tomoko bisa nulis pake huruf Korea. Emangnya waktu di Jepang dia pake keyboard Korea?? Ah yasudala… nikmati sadja kisah kasih dua bangsa ini.
ZETTAI KARESHI
Daya imajinasinya Jepang perlu kita acungi jempol deh. Kata guru SD sih, gara-gara mereka suka makan ikan (and we keep on believing that up til now. Be careful of what you tell your kids, okay?)
Orang Jepang sih bisa ya, mewujudkan imajinasi mereka dengan semua teknologi itu. Aku ga bisa bayangin kalo akhirnya dorama ini juga dicontek Indonesia.
Anyway, just hearing the title, girls must've prepared themselves to see another breathtaking figure. This guy must be way too hot. Secara ya… dia robot yang diciptain buat jadi ideal lover. Siapa yang pantas menerima peran ini? And yep, he’s Mokomichi. The one who’s crowned the hottest guy in Japan, bahkan ngalahin Akanishi.
Emang siy perannya silly banged. Terlalu naïf mungkin. Sempat mikir juga gimana bisa jadi ideal boyfriend kalo norak gitu?? Kita gak bisa makan tampang doanx kan.
Intinya, gak perlu terlalu mikir waktu nonton dorama ini. Kalo dinalar bener2, banyak hal yang bakal bikin kening berkerenyit (dan kalo terjadi secara berkepanjangan bisa menyebabkan penuaan dini). Misalnya, gimana bisa sebuah MESIN membangun ego di luar programnya?? Trus pertanyaan besarnya : darimana coba dia bisa ngeluarin air mata tanpa kelenjar air mata??
Kita suka endingnya karena satu alasan : masuk akal. Hehehe
ICHI RITTORU NO NAMIDA
Judul dorama ini sangat menipu. 1 litre of tears? Are u kidding me? Dorama ini ga menguras 1 liter air mata, tapi 2 liter! 1 liter dari dalam layar, 1 liter lagi dari depan layar.
Pertama kali ngikutin 1 Litre of Tears waktu tayang di Indosiar. Seperti dapat ditebak, tiada hari tanpa leher tercekat dan mata basah. Terus, liburan ini, kita mutusin buat nonton lagi. Ga ada kapoknya sih?! Well, sebenernya cuma iseng-iseng. Abis, ga ada kerjaan. Makanya kita nonton episode 7 doang (yang dipilih tanpa dasar apapun, untung2an aja. Kan kita ga inget cerita tiap episodenya).
Tapi...
Ternyata...
Keisengan itu berbuah petaka.
5 menit pertama, mulut udah peyot-peyot ga jelas. Abisnya… Keluarga dan temen-temen Aya itu baeeeeek banget. Aya sampe ngomong dalam hati (subbed), “Even though I’ve started my life in a wheelchair, my friends are still my friends. Friends are great. I hope that I will always be with them.”
Tapi ternyata sekolah normal emang udah bukan tempatnya Aya.
Huuuuaaaaa!!! Dasar dorama ini! Belum puas ya yang menguras air mata kita dari jaman dulu?!
Jadi, persiapan utama buat nonton dorama ini tentu saja sapu tangan (Jangan tissue! You’ll need a lot. Hutan bisa gundul). Oh ya, camkan juga line terakhir closing soundtrack-nya – OST yang sangat meremas-remas hati, btw.
:: Tsuyoku, mae e susume :: (Be strong, go forward, move ahead).
Kamu harus menguatkan hati, trus lanjut ke episode berikutnya. (Kayaknya bukan gini ya maksudnya?)
P.S. Ryo Nishikido is sooo sweet in this dorama.
PRINCESS HOURS (GOONG)
Direbutin 2 pangeran cute? What more can you expect? That’s just too much. Coba ya, bayangin kamu jadi cewek yang direbutin William sama Harry.
Apa, apa? Bayanginnya aja susah? Well, tonton serial ini.
Masih dengan rumus sukses serial Korea = cewek-cowok yang terpaksa hidup bersama + wanita aduhai pujaan si cowok + laki-laki berwajah malaikat yang jatuh cinta sama si cewek (dan, btw, bibir laki-laki ini harus menggoda – selalu merah merekah, or just sensual).
Anyway, Goong is a must-see. Salah satu K-drama yang paling banyak diomongin di forum, OST-nya catchy, and of course, u don’t wanna miss those 2 princes.
YUKAN CLUB
2 anggota KAT-TUN + 1 anggota Kanjani8. Kayaknya itu dah cukup bikin cewek-cewek mikir, “Apapun yang kamu mainkan, akan aku tonton, Sayang.”
Tapi dorama ini emang keren kok. Berkat Yukan Club, Taguchi jadi Best Supporting Actor, trus Akanishi jadi Best Leading Actor.
Kita berdua juga cenderung suka drama yang masalahnya selesai tiap episode. That way, new episodes can start with a new fresh atmosphere. Ga kayak sinetron Indonesia tu, masalah 1 aja baru selesai pas tamat. Tiap episode baru, masih nyisaaa aja tangis-tangisannya.
- - inhale, exhale - -
Ok, back to Yukan Club. Lutcu kok. Tentang persahabatan juga, tapi ga sedalem Nobuta wo Produce siy. Menurut kita, ga ada pesan yang mak nyusss, gitu. Paling-paling yang ngecap di hati cuma kredonya, “Turning impossibilities into possibilities is what Yukan Club is about.”
WITCH YOO-HEE
Yang jadi Yoo-Hee cuammmtik abis. Tapi, yang lebi indah lagi, di serial ini bertebaran cowok-cowok keren… dan mereka membuktikan kalo aktor-aktor Korea pada seriously work out. Fufufu
Begitu liat pola-pola awalnya, kita langsung tau kalo tampang2 keren seperti Kim Jeong Hoon dan Denise Oh akan tersingkir sia-sia demi Jae Hee. Pliiizz deh, siapa sih yang ngurusin casting-nya??
Agak kecewa gara2 perannya Jeong Hoon gak semanis waktu di Princess Hours. Cenderung jahat malah. Gak cocok ah. Otak kita gak bisa ngilangin image super-gentle-prince yang udah melekat di Jeong Hoon.
Kalo si Denise Oh… tipe2 bintang iklan parfum gitu deh. Baru sekali ini liat aktor Korea yang tampangnya bule banget. Apa selera orang2 Korea udah bergeser jadi yang blasteran gitu yak? Hmm, kayak orang2 Indonesia ajah.
Soal critanya, mayan deh. Masi pake pakem2 andalan K-drama juga, cuma ketambahan 1 cowok lagi sebagai distractor.
Sayang, episode terakhirnya gak menggigit sama sekali. Nothing special nor new. Mereka pake ultimate ending yang kayaknya udah ada di sejuta drama yang kita tonton sebelumnya : pelukan dan ciuman di bandara waktu salah satu dari mereka mau pergi jauh.
Petugas2 bandara gak pada bosen apa liat syuting begituan??
Nggak enaknya lagi (khusus serial yang satu ini), sepanjang serial udah 3x ajja Jae Hee gak jadi pergi (studi) ke luar negeri demi Yoo-Hee. Well, di akhirnya gak dicritain secara jelas sih dia jadi pergi atau nggak setelah cium2an itu. Nggantung banget, kan?
Kita sih suka ya liat cowok yang mau berkorban waktu atau tenaga buat ceweknya, tapi kalo mengorbankan karir… euh, you just look like a dumb!
ONE POUND GOSPEL
Shukak banged ama Kame di sini. Walopun cinta setengah mati ama Sr. Angela, tapi gak sampe bikin hati porak poranda. Karena lebih banyak ketawanya, kita gak sempat ngiri deh.
Weak point : another story that make a nun give up her celibate life. Ntah kenapa, drama-drama yang melibatkan biarawan/wati di dalamnya selalu diakhiri dengan keluarnya mereka dari biara. Mulai dari Sound of Music, Carita de Angel, Love So Divine, ampe OPG… smuanya gitu.
Gak bisa apa mereka berpegang teguh sama imannya dan gak terseret godaan duniawi? Penulis cerita macam gini lebih mengagungkan cinta manusia daripada cinta Tuhan yak.
Anehnya lagi, masa figur otoritasnya, kayak kepala biara atau pastur senior, justru mendukung mereka. That’s impossible in real life, for heaven sake! Mana mungkin orangtua akan membiarkan anak2nya melompat ke api?
It’s like they had been married to God and had been loved by The Almighty, but they just turn away to taste a lame passion.
Well, kita termasuk yang gak bisa nerima crita kayak gini sih. Jadi, romansa dramanya juga gak ngena.
FRIENDS
Ini adalah mini drama hasil kolaborasi Jepang ama Korea. Dibintangi oleh aktor & aktris terbesar dari kedua negara itu PADA JAMANNYA. Iyalah, kan udah mayan jadul nih drama.
Tapi, critanya rame kok. Kyoko Fukada & Won Bin bisa menghidupkan peran mereka sebagai pasangan yang sulit bersatu gara2 beda kewarganegaraan. Ternyata emang susah yak. Ada kendala bahasa (termasuk huruf kanji yang beda, haha), biaya hidup yang selisih jauh, trus jarak yang harus ditempuh dengan biaya transport yang mwahaal. Blom lagi sejarah yang buruk antara Jepang ama Korea.
Yang bikin kita heran, waktu mereka kirim2an e-mail, tiba2 ajja si Tomoko bisa nulis pake huruf Korea. Emangnya waktu di Jepang dia pake keyboard Korea?? Ah yasudala… nikmati sadja kisah kasih dua bangsa ini.
ZETTAI KARESHI
Daya imajinasinya Jepang perlu kita acungi jempol deh. Kata guru SD sih, gara-gara mereka suka makan ikan (and we keep on believing that up til now. Be careful of what you tell your kids, okay?)
Orang Jepang sih bisa ya, mewujudkan imajinasi mereka dengan semua teknologi itu. Aku ga bisa bayangin kalo akhirnya dorama ini juga dicontek Indonesia.
Anyway, just hearing the title, girls must've prepared themselves to see another breathtaking figure. This guy must be way too hot. Secara ya… dia robot yang diciptain buat jadi ideal lover. Siapa yang pantas menerima peran ini? And yep, he’s Mokomichi. The one who’s crowned the hottest guy in Japan, bahkan ngalahin Akanishi.
Emang siy perannya silly banged. Terlalu naïf mungkin. Sempat mikir juga gimana bisa jadi ideal boyfriend kalo norak gitu?? Kita gak bisa makan tampang doanx kan.
Intinya, gak perlu terlalu mikir waktu nonton dorama ini. Kalo dinalar bener2, banyak hal yang bakal bikin kening berkerenyit (dan kalo terjadi secara berkepanjangan bisa menyebabkan penuaan dini). Misalnya, gimana bisa sebuah MESIN membangun ego di luar programnya?? Trus pertanyaan besarnya : darimana coba dia bisa ngeluarin air mata tanpa kelenjar air mata??
Kita suka endingnya karena satu alasan : masuk akal. Hehehe