Hari ini di gereja...
Romo: "Para ketua lingkungan harap segera mengumpulkan data sensus karena akan diserahkan pada keuskupan, kemudian dikirimkan ke tahta suci. Data ini akan digunakan Vatikan untuk mengeluarkan statistik umat Katolik sedunia."
Hal pertama yang terlintas di kepala saya: "Wah, pasti ngolahnya pake SPSS."
OMG, I've been haunted by statistics... >w<
I've never been so interested in numbers. Well, I AM STIILL NOT.
Tapi salah satu syarat kelulusan di kampus telah menjerumuskan saya ke lembah statistika.
So, there I was, looking for a nice way to study statistics
and I found this alluring books...
Buat temen-temen yang juga menghadapi situasi kawin paksa dengan SPSS, mungkin buku ini bisa jadi pegangan. Secara umum, buku ini berisi panduan A-Z tentang pengolahan statistik, khususnya menggunakan software SPSS. It's so technical, trust me, you can find step by step of doing a task. Pengarangnya mengasumsikan bahwa para pembaca sama sekali tidak memiliki prior knowledge soal statistika. Maka dengan senang hati dia menjelaskan detail-detail kecil yang sangat mendasar.
He even bother to tell us how to open a file, can you believe that?? (-_-)a
Akhirnya mata saya bisa melihat statistika dengan (agak) lebih jelas. Om Andy mampu menjelaskan dengan baik teknik-teknik analisa yang tepat untuk berbagai model penelitian, mulai dari korelasi, perbandingan mean, sampai regresi. Di sini juga dijabarkan tentang cara menguji asumsi parametrik, reliabilitas, dan validitas dari suatu tes. It helps me a lot...
Sebenarnya dari fakultas saya ada seorang profesor yang menulis seri buku statistika lengkap. Satu-satunya di Indonesia lho, how cool is that?
*berasa karyanya sendiri aja*
Tiap kali membaca buku beliau, saya merasa paham dan itu cukup bagi saya untuk melewati ujian semester. Tapi, setelah ujian berlalu, informasi itu pun menguap secara misterius. Kalau sudah begitu, saya berdalih bahwa hal itu wajar karena saya bukan statistician. ^_^v
Tapi Om Andy lain dari yang lain. Di awal dia bercerita bahwa dirinya pernah gagal secara akademis. He might be the foolish one in his class, but now he's able to write a good-selling statistical book. Mungkin pengalaman inilah yang membuatnya mampu berempati pada pembacanya. He really wants to help the reader understanding the content of his book. Saya pun lebih termotivasi untuk membacanya. Tidak ada lagi alasan bagi saya untuk slacking off akibat sikap skepstis terhadap penulisnya. Buhbye deh buat mental block seperti "ah, dia sih emang bakat ngutak-atik angka, kalo buat aku kan gak segampang itu" atau "ini gaya penulisannya bikin trauma belajar," dst.
Om Andy menggunakan gambar-gambar kartun untuk menandai beberapa bagian, seperti uraian yang sulit, tips-tips praktis, dan pertanyaan-pertanyaan. Ada pula kode-kode angka sebagai difficulty rating. Berkat simbol-simbol itu, kita bisa melewati beberapa bagian yang terlalu sulit dan tidak kita butuhkan. Yang paling keren dari Om Andy adalah dia berani menggunakan humor dan bahasa yang sangat kasual sepanjang buku. Kadang jayus tapi sering sukses bikin terkekeh.
Saya sempat ngeri juga karena berkali-kali tertawa membaca buku statistika berbahasa Inggris setebal 800 halaman. I was worried, am I studying well? But then I think there's no better way to study than this. I love you, Om Andy....